Jumat, 10 Mei 2013

When the person you love will never love you back

"Woy! Ken!!!! Tuh ada adek kelas yang lu taksir tuh lagi dikantin" Ucap salah satu temanku, Tommy.
"Siapa?" Jawabku tenang.
"Tata!!! Itu si Tata"
"Serius?" Akupun langsung berlari menuju kantin untuk melihat pujaan hatiku selama 1 tahun lebih ini. Ya, dia, Tata. Cewek tinggi berambut panjang ini mengalihkan perhatianku selama 1 tahun lebih, dia memang sudah dekat denganku tetapi statusnya masih sama, aku hanya sekedar pengagum Tata hingga perasaanku sudah tidak sanggup di bendung lagi.

Dikantin...
"Ta!" Panggilku kepada Tata.
"Eh, halo kak Ken. Ada apa?" Jawab Tata dengan semangat.
"Aku mau ngajak kamu pulang bareng, mau?" Tanyaku pada Tata.
"Yah, aku udah bareng sama kak King kak." Jawab Tata dengan polos.
"Oh, yaudah gapapa kok. Kamu hati - hati ya nanti pulangnya". Ucapku dengan sedikit sedih karena tidak bisa mengajak Tata pulang bersamaku.

Pulang sekolah di parkiran...
Aku pulang dengan Tommy menuju parkiran. Di bagian parkiran motor aku tidak sengaja melihat Tata menuju parkiran Mobil yang berada di sebelah kanan pojok parkiran sekolahku.
"Ken, liat tuh si Tata sama si King." Ucap si Tommy padaku.
"Biarin aja. Gue sanggup kok ngadepin keadaan kayak gini, gue udah terlanjur sayang sama dia. Gue bisa apa kalo ternyata dia lebih nyaman sama yang lain? Gue disini cuman bisa nunggu, iya, nunggu dia sadar akan perasaan gue ini."
"Nunggu yang gak pasti menurut lu?"
"Bukan gak pasti, gue nunggu keajaiban kalo dia tau perasaan gue yang sebenarnya. Gak ada yang mustahil, Tom. Usaha keras tak akan mengkhianati, termasuk perasaan gue ke dia yang gak bakal gue khianatin sendiri." Jawabku dengan tegas kepada Tommy sambil melihat mobil King yang berlalu menuju pintu keluar sekolah.

Dirumah Ken...
Akupun ingin sedikit mengobrol dengan Tata lewat SMS, yawalaupun Tata selalu meresponku dengan baik itu sudah cukup bagiku, meskipun dia gak bakal ngerti gimana perasaanku yang sebenarnya untuk dia. Aku tau, aku hanya sekedar cowok biasa yang hanya bisa menyayanginya dengan cara melindunginya dari kejauhan, aku selalu berfikir apakah aku bisa terus bertahan sama perasaan ini atau tidak. Tapi aku yakin, suatu saat Tata akan mengerti, walaupun aku pesimis kalau dia bisa menjadi milikku seutuhnya.
Jam 07.30 malam, akupun mencoba SMS-an dengan Tata seperti biasa...


Kalimat SMS Tata yang berkata "Lumayan nyaman" membuat hatiku terhenyuk. Aku sendiri tidak tau untuk berbuat apa ketika Tata lebih nyaman dengan orang lain dibanding denganku. Aku hanya bisa menahan perasaan ini... Ya, aku tau ini menyiksa perasaan ku sendiri ketika aku tau kalau orang yang aku sayang selama ini ternyata lebih nyaman dengan yang lain daripada denganku.

Semalaman... Aku hanya bisa memikirkan perasaanku, aku memang egois, aku tidak mau Tata di ambil oleh orang lain padahal aku tidak pernah jujur dengan perasaanku secara langsung. Aku sadar, aku tidak bisa seperti Tata yang inginkan. Aku cuman cowok biasa yang hanya bisa sayang dan melindunginya aja, ya... Aku cowok apa adanya bukan seperti King yang bisa membuat Tata nyaman dengan segala yang ia punya dari rasa sayang hingga fasilitas yang lebih.

Disekolah...
"Halo, kak Ken." Sapa Tata yang bertemu dengan ku di lorong kelas.
"Halo, Ta." Sapaku kembali dengan nada sedikit murung.
"Kenapa kak? Kok tadi malem gak bales SMS ku?" Tanya Tata dengan sedikit khawatir.
"Gapapa kok. Tadi malem aku ketiduran. Maaf ya." Jawabku. Aku berbohong kepada Tata kalau aku ketiduran, sebenarnya aku semalaman memikirkan dia.
"Ohhh. Kurang tidur ya, kak? Istirahat yang cukup ya!" Ucap Tata dengan semangat.
"Iya, makasih ya Ta. Kamu kekelas gih, udah ada guru yang mau masuk tuh." Ucapku ke Tata dengan lembut.

Tata ini memang perhatian, ntah hanya padaku atau dengan yang lain juga. Tapi aku tetap ingin, Tata hanya merasakan nyaman dan memberikan perhatiannya padaku, bukan yang lain. Egois? Memang. Tapi inilah aku, aku sayang sama dia... Untuk melihatnya pergi dengan orang lain aja aku gak sanggup, apalagi sampai dia menjadi milik orang lain.


Selama matapelajaran berlanjut, aku terus memikirkan Tata. Aku gak pernah sanggup melihat Tata dengan orang lain. Aku terima apapun resiko yang akan terjadi padaku nanti, ketika Tata tau perasaanku yang sebenarnya. Aku sayang Tata.

Bel Pulang Sekolah...
"TA... TATA...!!!" Teriakku sambil memanggil Tata yang mulai berjalan menuju pintu keluar sekolah.
"Kenapa kak Ken?" Tanyanya dengan sedikit bingung.
"Aku mau ngomong sama kamu, boleh?"
"Boleh, mau kapan kak?"
"Sekarang. Mau? Kita ngobrol di dalem kelasku aja biar gak ada yang denger."
"Oh, yaudah deh."
Aku dan Tata-pun menuju kelasku dan masuk kedalamnya.

Di dalam kelas Ken...
"Kakak mau ngomong apa?"
"Aku mau jujur sama kamu, Ta"
"Jujur tentang apa?"
"Jujur tentang perasaan aku ke kamu, Ta"
"Perasaan apa, Kak?" Tanya Tata heran.
"Aku udah lama suka sama kamu, Ta. Aku terlanjur terbawa perasaanku untuk kamu. Aku tau, aku emang cowok biasa yang hanya bisa ngejagain kamu dan sayang sama kamu, Ta. Aku cuman bisa ngebahagiain kamu dengan cara yang aku punya Ta, aku ngebahagiain kamu dengan caraku sendiri walaupun tidak semua caraku menggunakan materi buat ngebahagiain kamu, Ta." Ucapku jujur.
"Loh, kakak sayang sama aku? Kok bisa?" Tanya Tata heran dan kaget setelah mendengar ucapanku tadi.
"Ta... Aku gak bisa ngapa-ngapain ketika perasaan ini lebih dari perasaan suka, perasaan ini lama - lama berubah jadi rasa sayang. Rasa sayang yang lama - kelamaan yang sebenernya nyakitin perasaan aku sendiri, Ta."
"Nyakitin perasaan kakak?"
"Iya, nyakitin perasaanku. Kamu gak bakal tau, Ta. Gimana sakitnya aku ngeliat kamu lebih deket sama cowok lain di banding aku, aku sakit Ta kalo misalnya kamu lebih nyaman dengan yang lain daripada denganku, Ta." Jawabku dengan tenang walaupun aku mengungkapkannya dengan rasa hati yang sakit.
"Kak... Aku tau kok, sayang sama seseorang itu emang gak salah, tapi... Aku cuman gak bisa aja nganggep kakak lebih dari seorang kakak." Jawab Tata dengan lembut.
"Aku ngerti kok, Ta. Aku cuman pingin jujur atas perasaan ku sendiri, aku mau kamu ngerti aja kok, Ta."
"Aku juga ngerti kok kak, sayang sama seseorang itu gak salah kok. Serius deh. Tapi, maaf kak... Aku gak bisa nganggep kak Ken lebih dari seorang kakak."
"Iya, aku ngerti kok, Ta. Aku cuman pengen orang yang aku sayang itu tau, kalo aku bakal ada selalu untuk orang tersebut walaupun dia gak sayang sama aku. Hm... Ada cowok yang kamu suka memang, Ta?"
"Engga kok, Kak. Cuman aku nganggep rata - rata cowok yang deket sama ku tuh kalo gak sahabat ya cuman kakak - kakakan ku aja." Jawab Tata dengan polos.
"Oh, kalo King?"
"Kak King? Aku cuman nganggep dia kayak kakak aja, gak lebih. Persis kayak aku nganggep kak Ken."
"Oh gitu."
"Kak... Aku cuman mau ngasih tau ke kakak. Enggak semua perasaan yang kita punya bakal terbalaskan oleh orang yang kita sayang. Tapi aku yakin, jika orang itu jujur akan perasaannya sendiri mungkin dia bakal ngertiin, setidaknya walaupun perasaan kita tak terbalaskan." Ucap Tata dengan lembut kepadaku.
"Makasih, Ta. Aku seneng bisa jujur atas perasaanku ke kamu."
"Iya, kak. Terima kasih buat perasaan kakak ke aku. Maaf kalo aku cuman bisa nganggep kak Ken itu hanya sekadar Kakak untukku."
"Iya gapapa kok, Ta. Kamu gak pulang? Udah ada supir kamu di depan tuh."
"Iya kak, aku pulang dulu. Hati - hati ya kak." Ucap Tata yang mulai berjalan keluar pintu kelasku dan melambaikan tangannya padaku.

Setelah jujur dengan perasaanku ini kepada Tata, aku mulai sadar... Gak semua perasaan itu bisa terbalaskan oleh orang yang kita sayang, tetapi kalo kita terus berdiam diri untuk memendam perasaan ini, kita gak bakal tau gimana respon orang yang kita sayang tersebut kepada kita.
Makasih buat seorang cewek yang aku sayang selama 1 tahun lebih ini, berkat dia aku ngerti gimana rasanya melindungi seseorang yang gak bisa kita capai dari kejauhan dan aku juga tau rasanya kalau ternyata tidak semua perasaan yang kita miliki bakal terbalaskan oleh orang yang kita sayang. Mau gimanapun juga, aku tetep sayang kamu, Ta.








Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Welcome to Tarantula's Blog